Papua Damai "Zona Revolusi"
KUNCI PAPUA DAMAI SEJAHTERAH
![]() |
logo_irect1 |
VISI Sinode KINGMI tanah
Papua dan Gubernur Papua saat ini adalah Papua damai sejahterah. Visi ini
sejalan dengan apa yang telah diupayakan dan telah dianugerahkan Tuhan Yesus
Kristus kepada para murid-Nya.
Kunci dari Papua Damai
Sejahtera bukan ada pada status politik, ekonomi, sosial dan budaya tanah
Papua, tetapi ada pada posisi orang Papua dalam kasih karunia Allah. Selama
orang Papua ada dalam kasih karunia Allah, maka damai sejahtera itu terus akan
mengalir seperti sungai yang tak pernah kering, yang membuat orang Papua hidup
dalam damai sejahtera seperti yang telah dijanjikan Allah di dalam Alkitab. Namun ketika orang Papua
menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, maka berakhirlah Papua damai
sejahtera yang dirindukan dan diimpikan selama ini, dan yang datang adalah duka
dan nestapa, karena, akan ada akar pahit dalam orang Papua yang telah meninjauh
dari kasih karunia Allah, sehingga terjadi jadi perpecahan mulai dari kehidupan
sebuah keluarga, kemudian antara satu keluarga dengan keluarga lainnya dan
antara satu kelompok masyarakat dengan masyarakat lainnya. Selanjutnya berujung
kepada kerusuhan dan berbagai bentuk pencebaran hubungan sosial yang adalah
dalam warga masyarakat......derita yang tak berujung.
![]() |
Logo-SINODE-KINGMI-Papua |
Ibrani 12:15, Jagalah supaya
jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan
tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak
orang
Solusianya hanya satu,
yaitu: hanya kembali kepada dan hidup dalam kasih karunia Allah.
Apa itu kasih karunia Allah?
Kasih karunia Allah adalah
pemberian kasih Allah yang telah dianugerahkan kepada semua umat manusia secara
Cuma-Cuma di dalam pribadi Tuhan Yesus Kristus, berupa pengampunan dosa,
pembenaran, keselamatan, pembaharuan hidup, pemulihan, pertumbuhan. Dengan kita menerima
pengampunan dosa hanya oleh darah anak domba Allah dan pembenaran dalam Tuhan
Yesus Kristus yang telah mati menggantikan kita di kayu salip dan bangkit dari
antara orang mati, lalu kita belajar hidup hanya oleh iman dalam Tuhan Yesus
Kristus, maka kita telah menempatkan diri kita pada posisi kasih karunia itu
sendiri sehingga kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah, terlepas dari
perpecahan, perseturuan dan kerusuhan, sebaliknya dalam kasih dan persaudaraan.
![]() |
Doc. Rudolf Pigay |
Oleh : Rudolf Pigay
0 komentar:
Posting Komentar