Minggu, 22 Maret 2015

HIS STORY – CERITA ALLAH, CERITA TENTANG KERAJAAN ALLAH
MART 22/23,2015 LEAVE A COMMENT
Para Pegikut Mudah Jesus
Kerajaan Allah adalah Umat di rumah Allah, dalam kekuasaan Allah. Kerajaan Allah didefinisikan sebagai “Umat Allah, di rumah Allah, dalam kekuasaan Allah” (Graeme Goldsworthy). Cerita alam semesta adalah cerita tentang Allah, dan cerita tentang Allah adalah tentang Kerajaan-Nya, Kuasa dan Kedaulatannya di dalam alam ciptaan ini. Dengan definisi ini, Firman Tuhan bisa digambarkan dalam aspek-aspek sebagai berikut: (Robert Vaughn, God’s Big Picture)

Perjanjian Lama 
Pola kerajaan. Di taman Eden kita melihat dunia seperti rancangan Tuhan. Umat ​​Allah yaitu Adam dan Hawa, tinggal di rumah Allah, yaitu di taman, di bawah pemerintahan-Nya karena mereka tunduk pada firman-Nya. Dan berada di bawah pemerintahan Allah dalam Alkitab berarti selalu menikmati berkat-Nya; itu adalah cara terbaik untuk hidup. Ciptaan awal Allah menunjukkan model kerajaan-Nya seperti yang dirancangkan-Nya.

Kerajaan yang hancur. Sayangnya, Adam dan Hawa berpikir hidup akan lebih baik jika mereka tinggal terpisah dari Allah. Hasilnya bencana. Mereka tidak lagi umat Allah. Mereka berpaling dari dia dan dia merespon dengan berpaling dari mereka. Mereka tidak lagi di tempat Allah; Ia mengusir mereka dari taman. Dan mereka tidak berada di bawah pemerintahan Allah, sehingga mereka tidak menikmati berkat-Nya. Sebaliknya, mereka menghadapi kutukan dan berada di bawah penilaiannya. Situasi ini sangat suram. Tapi Tuhan, cinta-Nya yang besar, bertekad untuk memulihkan kerajaannya. 

Kerajaan yang dijanjikan. Allah memanggil Abraham dan membuat beberapa janji tanpa syarat kepadanya: melalui keturunan Abraham ia akan membangun kembali kerajaannya. Mereka akan menjadi umat-Nya, yang tinggal di tanahnya dan menikmati berkat-Nya, dan melalui mereka semua bangsa di bumi akan diberkati. Janji itu adalah Injil. Hal ini sebagian digenapi dalam sejarah Israel, tetapi hanya akhirnya dipenuhi melalui Yesus Kristus. 

Kerajaan parsial. Alkitab mencatat bagaimana janji Allah kepada Abraham yang sebagian dipenuhi dalam sejarah Israel. Melalui eksodus dari Mesir, Allah membuat keturunan Abraham rakyatnya sendiri. Di Mount Sinai ia memberi mereka hukum-Nya sehingga mereka bisa hidup di bawah pemerintahannya dan menikmati berkat-Nya, seperti Adam dan Hawa yang telah dilakukan sebelum mereka berdosa. Berkat ditandai terutama oleh kehadiran Allah dengan umat-Nya dalam tabernakel. Di bawah Joshua mereka memasuki tanah dan, pada saat Raja Daud dan Salomo, mereka menikmati perdamaian dan kemakmuran di sana. Itu adalah titik tinggi dari sejarah Israel. Mereka adalah umat Tuhan di tempat Allah, tanah Kanaan, di bawah kekuasaan Allah dan karena itu menikmati berkat-Nya. Tapi janji-janji kepada Abraham masih belum sepenuhnya terpenuhi. Masalahnya adalah dosa, ketidaktaatan terus-menerus dari orang Israel. Itu segera mengarah pada pembongkaran kerajaan parsial sebagai Israel runtuh. 

Kerajaan dinubuatkan. Setelah kematian perang sipil Raja Salomo pecah dan kerajaan Israel terpecah menjadi dua bagian: Israel di utara dan Yehuda di selatan. Tak ada yang kuat. Setelah 200 tahun keberadaannya terpisah, kerajaan utara Israel dihancurkan oleh bangsa Asyur. Kerajaan selatan berjuang selama abad lain, tapi kemudian juga ditaklukkan dan penduduknya dibawa ke pengasingan di Babel. Selama periode ini menyedihkan dalam sejarah mereka Tuhan berbicara kepada orang-orang Israel dan Yehuda melalui beberapa nabi. Dia menjelaskan bahwa mereka sedang dihukum karena dosa mereka tetapi masih menawarkan harapan untuk masa depan. Para nabi menunjuk ke depan ke waktu ketika Tuhan akan bertindak tegas melalui Raja Nya, Mesias, untuk memenuhi semua janji-Nya. Orang-orang Yehuda pasti berpikir bahwa waktu itu telah datang ketika mereka diizinkan untuk kembali dari pengasingan, tapi Tuhan membuat jelas bahwa waktu yang tepat keselamatan masih di masa depan. Itu adalah di mana Perjanjian Lama berakhir: menunggu Raja Allah muncul untuk memperkenalkan kerajaannya.

Perjanjian Baru
Kerajaan Zaman Ini.  Empat ratus tahun berlalu setelah selesainya Perjanjian Lama sebelum Yesus memulai pelayanan publik dengan kata-kata, ‘Waktunya telah tiba. . . Kerajaan Allah sudah dekat ‘(Markus 1:15).  Menunggu itu lebih; Raja Allah datang untuk mendirikan Kerajaan Allah. Hidupnya, pengajaran dan mujizat semua membuktikan bahwa dia yang katanya dia: Allah sendiri dalam bentuk manusia. Dia memiliki kekuatan untuk meletakkan segala sesuatu kembali seperti semula, dan ia memilih cara yang sangat mengejutkan untuk melakukannya: dengan mati kelemahan di kayu salib.

Itu kematiannya bahwa Yesus berurusan dengan masalah dosa dan memungkinkan bagi manusia untuk kembali ke dalam hubungan dengan Bapa-Nya. Kebangkitan membuktikan keberhasilan rescuemission Yesus di kayu salib dan mengumumkan bahwa ada harapan bagi dunia kita. Mereka yang percaya di dalam Kristus dapat berharap untuk hidup yang kekal dengan dia. 

Kerajaan yang Dinyatakan. Oleh kematian dan kebangkitan-Nya Yesus melakukan semua yang diperlukan untuk menempatkan segalanya dengan benar lagi dan benar-benar mengembalikan kerajaan Allah. Tapi dia tidak menyelesaikan pekerjaan ketika ia pertama di bumi. Ia naik ke surga dan membuat jelas bahwa akan ada penundaan sebelum ia kembali. Penundaan ini untuk memungkinkan lebih banyak orang untuk mendengar tentang kabar baik Kristus sehingga mereka dapat menaruh kepercayaan mereka kepada-Nya dan siap untuk dia ketika dia datang. Kita hidup selama periode ini, yang menyebut Alkitab ‘hari-hari terakhir. Ini dimulai pada hari Pentakosta ketika Allah telah menyuruh Roh untuk melengkapi gereja untuk memberitahu seluruh dunia tentang Kristus. 

Kerajaan disempurnakan. Suatu hari Kristus akan kembali. Akan ada pemisahan besar. Musuh-musuhnya akan dipisahkan dari hadapan-Nya di neraka, namun rakyatnya akan bergabung dengannya dalam ciptaan baru yang sempurna. Lalu akhirnya janji-janji Injil akan benar-benar terpenuhi. Kitab Wahyu menggambarkan kerajaan sepenuhnya pulih: umat Allah, orang-orang Kristen dari segala bangsa, di tempat Allah, ciptaan baru (surga), di bawah kekuasaan Allah dan karena itu menikmati berkat-Nya. Dan tidak ada yang dapat merusak happy ending ini. Hal ini tidak dongeng; mereka benar-benar semua akan hidup bahagia selamanya.

Cerita ini hanya refleksi diri dan Anda bisa memahami apa dari isi kutipan dalam alkitab. Semogah bermanfaat bagi anda dan kita semua bagi pengikut Tuhan Jesus.
Gaya Hidup, Komunitas, Teosentris
02.58.00

Gaya Hidup, Komunitas, Teosentris

Sabtu, 14 Maret 2015

Post : Natan Pigai
“Begitu sangat mahalnya harga dari sebuah kata penghargaan itu terucap keluar dalam hati diantara kita orang Mee. Dan ini terjadi di seluruh kabupaten yang ada di wilayah Meuwodide. Akibat tak menghargai apa yang dilakukan orang lain membuat kita orang Mee taputar di tempat, baku tuding sana sini. Alangkah baiknya kita belajar kepada semut agar kita tau menghargai orang lain”
Catatan ini ditulis dari pengalaman hidup selama 7 (tujuh) tahun yakni dari 2008 hingga 2015, tinggal dan menetap di negriku wisellmeren, tepatnya di kota enarotali. Telah banyak hal yang kujalani di negriku. Menjalani hidup apa adanya di kota tua ini. Mulai menjalani profesi jadi tukang ojek, gabung jadi anggota panwaslu distrik, PNS dan bergabung di dunia kuli tinta, Jurnalistik. Saat bergabung di dunia kuli tinta sejak awal 2011, banyak hal yang telah kudapati dari pengalamanku bergabung di dunia ini.
Telah banyak kutemukan tembok tembok yang tertanam puluhan tahun lamanya antara kelompok, golongan, marga, batas wilayah dan lain lain. Sekat itu sangat kuat dan susah untuk mendobrak agar dapat menembus pagar beton yang telah tertanam begitu kuat dari generasi ke generasi. Petak itulah yang disebut Ideologi egoisme individual.
Paham tersebut membuat jurang pemisah yang sangat dalam hingga tak dapat temukan alasnya. Sedih, melihat realitas ini yang terjadi dikehidupan masyarakat yang disebut intelektual hingga ke akar rumput.
“Mahalnya sebuah kata penghargaan terucap keluar dari dalam hati kepada orang lain”
Kalimat tanda kutip diatas inilah yang menjadi bahan refleksiku selama tinggal dan menetap di negriku sendiri. Jarang kutemukan orang orang yang bisa menghargai hasil karya orang lain, hanyalah sebagian kecil orang yang dapat mengakui apa yang baik dibuat oleh orang lain.
Bekerjasama
Bekerjasama
Hal itulah yang sangat berdampak buruk dikehidupan social masyarakat yang ada di wiselmerren, Paniai. karakter keras kepala, tak bisa saling mendengar pendapat orang lain, hanya pendapat saya yang benar kalian tidak. Inilah sekelumit persoalan yang ada dalam diri kita orang Mee. Itulah yang disebut kekerasan non fisik yang pastinya berujung pada kekerasan fisik. Hal ini tak hanya terjadi di Paniai saja, namun di seluruh wilayah meuwodide seperti di Deiya, Dogiyai dan Nabire.
Banyak dari kita orang Mee lebih memfokuskan pikiran kita ke hal hal yang tidak kita inginkan misalnya menceritakan kejelekan orang lain, meghakimi orang lain atas kesalahannya dan hal hal yang negative. Bukannya, hal hal baik atau positif yang dilakukan orang lain. Ideologi seperti itulah yang membuat Indeks Pembangunan Manusia IPM di wilayah Meuwodede sangat mengkwatirkan.
Merendahkan diri
Setelah menghabiskan waktu begitu banyak merenungi akan persoalan ini kurang lebih selama 4 (empat) tahun, baru kusadari bahwa kunci untuk membongkar ideologi tersebut adalah hanya dengan satu kalimat ini “Merendahkan Diri” inilah kunci dari jawaban hasil renunganku selama ini.
Merendahkan diri berarti kita menghargai hasil karya apa saja hal baik yang telah dilakukan oleh orang lain. Saling menghargai itu sangat penting kita junjung tinggi bersama sama, karena hanya dengan tindakan tersebut perubahan akan pemulihan di negri kita pasti terwujud. Ini kalimat kunci agar kita keluar dari krisis yang melanda seluruh wilayah Meuwodide.
saling-mengasihi-dan-menghormati
saling-mengasihi-dan-menghormati
Mari kita bersama sama memberikan dukungan kepada siapa saja dia yang melakukan hal hal baik. Ini sangat penting sekali kita lakukan demi terwujudnya sebuah perubahan di wilayah kita. Tak ada cara lain selain metode ini.
Tidak terlalu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan pembangunan disegala bidang ke apa saja yang menjadi keinginan kita bersama sama demi terwujudnya kejayaan hidup yakni jadi tuan di negeri sendiri. Jadi, mari kita mulai melaksanakan satu kalimat kunci jawaban dari persoalan yang melilit kita. Itu sudah kunci jawabannya, Tidak ada jalan lain untuk keluar dari sekelumit persoalan yang terjadi di seluruh wilayah Meuwodide ini, selain kunci jawaban tersebut yakni merendahkan diri.
“Itu sudah solusi terbaik yang wajib kita pegang, renungkan dan melaksanakannya dalam kehidupan tiap diri kita terlebih dahulu, di keluarga, tetangga, lingkungan disekitar kita dan dimana saja kita berada”
Merendahkan diri wajib menjadi motto kita bersama sama dikehidupan kita orang Mee. Hal tersebut harus menjadi renungan kita bersama sama agar kita dapat melakukannya dikehidupan sehari hari, baik itu di rumah, sekolah, tempat kerja dan dimana saja kita berada.
Saya percaya, Ugatame pasti bekerja keras bersama kita untuk mewujudkan pemulihan secara total di seluruh wilayah Meuwodide ini karena Tuhan memegang perkataanNya sendiri yakni mewajibkan kita untuk “Merendahkan Diri”.

Enarotali, 150306
Sumber : http://www.humaspemdapaniai.com/opini/mahalnya-harga-untuk-sebuah-ucapan-penghargaan.html
Mahalnya harga sebuah ucapan Penghargaan
21.28.00

Mahalnya harga sebuah ucapan Penghargaan

Kamis, 12 Maret 2015

Location Village Uwodege,Paniai.Papua
KAMPUNG HALAMAN
Post : Kerinduan Hati

Sudah lama blog ini tidak terisi dengan entry baru. Suram sunyi dibuatnya. Kadang kala keinginan ada, tapi masa pula tidak mengizinkan. Kadang-kadang bersemangat untuk menulis, tetapi benda lain pula dibuatnya. Macam-macam ragam hidup ini. Kampung halaman adalah sebuah tempat paling indah di dalam hidup kita. Di saat kita merantau mengadu nasib di luar kota atau kampung halaman kita, tentu saja kita pernah merasakan rindu terhadap suasana kampung halaman mungkin karena suasana yang sangat indah dan pemandangan nya bagus. Sudah lama rasanya tak bersama masyarakat kampung Uwodege di sini. Dulu dan kini, banyak perubahannya. Kata orang, suasana kampung ini, boleh merehatkan indah kita seketika, setelah banyak “kerja” yang bertimbun di tempat belajar. Mungkin ada benarnya juga. Tetapi, sebagai aktivis dakwah ini, kata orang kerjanya setiap masa. Masa indah pun ada di kampung ini. Kini tinggalkan sebentar “program”, kertas kerja,  dalam perkuliaan ini masalah dan perkara yang sewaktu dengannya di tempat sepatutnya. Kita bercerita tentang suasana kampung kita sahaja dulu.                             
Jauh sudah kaki ini melangkah, teringat akan "kampung halaman" membuat hati makin gundah. hanya ingatan yang kian menjadi, saat kerinduan itu datang. kampung tercintaku, tunggulah aku pulang.

“Kemanapun aku pergi, bayang-bayangmu mengejar.
Bersembunyi dimanapun, slalu engkau temukan.
Aku merasa letih, dan ingin sendiri.. (Ebiet G.Ade )

                   
                     Tiada Negeri Paling Indah,Selain Kampung Halaman

Saya rasa kita semua akan setuju dengan ini,Negeri yang paling indah adalah negeri dimana pernah suatu waktu darah kelahiran bersimbah dengan tubuh semasa bayi ketika kita dilahirkan dari rahim Ibu kandung.Tak ada lagi negeri,tak ada lagi lokasi kenangan paling berkesan selain kampung tempat pertama kali kita berkelana di dunia ini. Dimanapun kita berada saat ini,di seluruh pelosok dunia, di segala tempat nun jauh di perantauan,suatu waktu kerinduan ke kampung halaman akan Anda rasakan.

Dinamisnya kehidupan membuat beberapa orang harus setengah terpaksa meninggalkan kampung kelahiran.Banyak motivasinya meninggalkan kampung kelahiran,ada yang karena tuntutan pekerjaan,studi mencari ilmu,dibawa oleh pasangan hidup yang berbeda kampung atau karena ingin merubah nasib lalu merantau ke segala pelosok dunia. Namun setelah kita sukes,setelah kita berhasil baik berhasil pendidikan,mendapat ilmu beserta gelar dan titel yang berderet-deret misalnya.Atau ketika sudah berhasil mendapatan harta dan jabatan,akan tidak "puas' jikalau kampung halaman kita tidak mengetahuinya.Atau akan kurang kepuasan hidup jika suksesnya kita tidak ada kontak atau terlalu jauh bahkan meninggalkan kampung halaman.

Berbeda jika setelah merantau,pergi berkelana lalu berhasil dan sukses lahiriah batiniah,lalu bisa berkumpul bersama handai taulan dan sanak keluarga,suksesnya terbawa ke kampung halaman dan bisa berjasa untuk warga kampung halaman,atau dalam lingkup lebih luas bisa berjasa bagi sesama satu negeri,maka kesuksesan yang diraih kita akan berbeda "rasa puas'nya. Akan merasakan kepuasan tersendiri jika sukses kita bisa dinikmati di kampung halaman sendiri,baik secara domisili,bertempat tinggal atau bisa berjasa nyata memajukan warga,keluarga dan daerah kampung kelahiran.

Mungkin dari ada rasa inilah yang kemudian selalu ada budaya "mudik' pulang kampung bagi banyak orang yang merantau.Dan ketika di kampung maka akan lebih puas jika mudiknya membawa kesuksesan,baik sukses secara pribadi maupun suskes bersama keluarga. Indah sekali kalau kita sukses lalu bisa tetap tinggal di kampung kelahiran,mengabdi kepada negeri,berkarya bagi sesama,menebar manfaat kepada semua umat dan dengan tetap bertempat tinggal di kampung sendiri.Terutama di tanah asal kelahiran kita ketika baru mengisi dunia fana ini.

Salam rindu kampung buat semua pembaca.
Semoga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi banyak sesama, minimal bisa manfaat bagi warga sekampung tanah kelahiran kita. Salam.


“Ramai orang yang boleh hidup dalam taat mengigat kampung halaman nya, tetapi sangat susah kalau pendidikan yang memisahkan kita”
POST : BMP - JOGJA 2013
Kenangan Di Kampung Halaman
10.01.00

Kenangan Di Kampung Halaman

Free West Papua
A Tale of a Flag
1 Desember 2013 pukul 5:57

This is a tale about a flag named "Bintang Kejora, or Morning Star.
As with other flags ever created, it symbolizes identity and conveys particular messages the creator would like other people that see it to understand.
But unlike other flags, the Morning Star flag is different. Its creation rendered the power outside of it to repress the identity and message it wants to convey. It conversed sovereignty into sufferings, as more and more human bodies, the West Papuans, have to be ill treated or persecuted of being accused of committing wrong to the Indonesia state.
What is right, human rights, then turned out to be very wrong for the power that rule the territory. Unlike other flags ever raised in other areas in Indonesia, such as the Yogyakarta Kraton flag, the raising of Morning Star is subversive to the very fundamental base of Indonesia’s territorial unitary state, or Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

December the 1st, each year, marked the conversion of the flag. Fifty two years ago, the Dutch who colonized the territory called Dutch New Guinea gave the recognition to the flag to raise together with the Nethelands’ national flag, and marked the commitment for the Dutch to prepare the transition for independence. The flag raised high to the sky but only lasted for two years, before Indonesia state banned it. And so it has never been up again, to tell the world about peace and sovereignty. Every West Papuan who tried to raise it will bare the consequences of loosing his lives either in prison or in grave. Or perhaps in none of those places when both life and body are unknown their whereabouts such as tens to hundreds of West Papuans that went missing after military tanks and personnel crushed a gathering of the flag raising led by Filep Karma in Biak, 1998.
It was a Papuan named Tom Beanal, with ninety-nine other Papuans, who loudly state that the day when the flag was first raise, 1st of December, is the day of West Papuan independence. He said it in front of Habibie, Soeharto’s  successor as the President of the Republic of Indonesia. A scholar, Richard Chauvel, notes that the perception of the flag’s raising on that particular date in the then new political transition in Indonesia gave a new meaning for a nationalist identity of the West Papuans, and convey a message for a new hope for independence (Chauvel, 2005).
In 2001, the then President Abdurrahman Wahid, allowed the flag to rise again that year. The Papuans were overwhelmed with joy and new hopes, despite of the facts of their self-proclaimed leader Theys Eluay were jailed by Indonesia’s authority (which then released and murdered in the same year).

The next story is again dark and dishearten.The Bintang Kejora has again conversed from a symbol for sovereignty any human need to continue his/her life, into a symbol of the oppressed body, the body full of sins of being itself and thus eligible to be destroyed by the power that rule over it. Every body and soul, who wish to see this piece of cloth with a picture of morning star perform its symbol of sovereignty, will add to more stories of grievances. At the same time, this flag has become more and more strongly wave up in every Papuan’s heart, as hopes for sovereign souls and nation becomes stronger each day.
At the flip side of the coin, the flag is more and more threatening for Indonesian authority. Every years before and during 1st December the central government overly reacted to their own insecurity by deploying thousands of military and police personnel to Papua. It’s for the sake of the security of the Indonesian power, indeed, not for the West Papuans, by showing off power and brutally suppresses anyone who has the intention to raise the flag. Anyone.
This year, since the last few weeks before1st of December, already 33 activists members of Komite Nasional Papua Barat (KNPB or National Committee for West Papua) has been arrested and local media Tabloid Jubi reported intimidation against four of its journalists. Amnesty International reported the strong indication of torture and other formsof ill treatment they have in detention, and extrajudial killing against some of the activists (Amnesty International, 2013). The last few days when I’m writing this, already several shootings were reported in some areas in Papua.

No willingness for any peace dialogue by the Indonesian government has ever expressed. Instead, the choice is always by force and new promises. But no beautiful promises from the central government can ever compensate every injured and destroyed body of the West Papuans who gave their lives to see the flag up in the sky all these times. Not even a promise of a new special autonomy scheme called ‘Otsus Plus’, nor the recent decision by Indonesian parliament to dissolve Papua into another 33 districts and three new provinces. A small numbers of local elites, unfortunately, would trade these souls with such promises, abandoning justice and dignity the rest of the West Papuan people have been struggled and sacrifice all these time. 

Justice, dignity, and sovereignty. These are the message every soul in Papua wish to convey throughthe.recognition of the Morning Star flag.

FREE WEST PAPUA
Bintang Kejora, or Morning Star
09.52.00

Bintang Kejora, or Morning Star

Photo-love-friendship-3
Bila cinta didusta, tak perlu ditangisi. Relakan saja, biarkan ia pergi. Cinta itu logika, bukan hanya hati. Ketika kamu putuskan tuk memilih cinta, sama seperti memiliki pedang bermata dua. Bisa melindungi, atau menyakiti Tak perlu orang yang sempurna, karena yang kamu butuhkan adalah dia yang memperlakukanmu dengan baik dan selalu ingin bersamamu. Ketika dua hati tulus mencinta, tak ada waktu yang terlalu lama, tak ada jarak yang terlalu jauh, karena mereka tahu apa artinya setia. Cinta harus berasal dari hati.  Maka jika tidak dari hati, jangan pernah berucap bahwa kamu mencinta. Jika seseorang bahkan tak berusaha menyediakan waktunya untukmu, kamu harus berani memutuskan tuk berhenti mengharapkannya. Hidup terlalu singkat jika terus mengenang cintamu di masa lalu, disaat kamu bisa menciptakan cerita baru dengan yang mencintaimu. Wanita yang pintar tahu bagaimana mencintai seorang pria, tapi wanita yang pernah terluka tahu siapa yang pantas dicinta. Dalam cinta, berhati-hatilah dlm berkata, karena meski amarah menguasai logika, hatimu takkan berhenti merindukannya. Salah satu keputusan tersulit dalam cinta adalah ketika kamu harus memilih untuk bertahan atau melepaskan.

Tak ada cinta yg harus disembunyikan. Jika kamu harus melakukan itu hanya tuk bahagia, cintamu tak pantas dipertahankan. Dalam cinta, jangan menunggu orang yg tepat menghampiri hidupmu. Lebih baik jadilah orang yg tepat yg menhampiri hidup seseorang. Semua orang tahu bagaimana mencinta, tapi hanya sebagian orang yg tahu bagaimana tetap tinggal di satu hati tuk jangka waktu yg lama. Cinta berarti tanpa jarak. Ketika aku mengucapkan "Aku cinta kamu", tidak ada jarak antara hatiku dan hatimu. Selamat malam cinta. Jika cinta ungkapkan saja, katakan apa yang kamu rasakan. Jangan peduli kata orang lain karena hidup ini kamu yang menjalani. Lebih baik mencintai seseorang yang jauh tapi sangat menginginkan kebersamaan daripada seseorang yang dekat tapi tak peduli Jangan pernah membandingkan orang disekitarmu, terlebih orang yg kamu cintai. Tak ada manusia yg sempurna.

Cintai apa adanya. Hidup itu seperti permainan. Bukan untuk memenangkannya, tp memberi yg terbaik dan menikmati permainannya. Hal terbaik yg bs dilakukan wanita utk pria yg ia cintai adl memastikan bhw pria tsb lbh dr segalanya yg bs dibeli dgn uang. Hal terbaik yg bs dilakukan pria utk wanita yg ia cintai adl memastikan bhw wanita tersebut adl prioritas & tujuan hidupnya. Jika kamu habiskan waktu yakinkan orang yg tak cintaimu untuk mencintaimu, kamu kehilangan waktu untuk dicintai orang yg mencintaimu. Cinta tidak egois, tak juga memaksa. Ketika kebahagiaan orang yg kau cinta lebih penting daripada kebahagiaanmu. Itu CINTA. Mencintaimu memang membutuhkan ketulusan, tulus mencintaimu & tulus merelakanmu pergi dari hidupku Aku itu orangnya memang pendiam, diam-diam jatuh cinta kepadamu & diam-diam aku menahan perih karenamu. Jarak adalah sebuah test.

Dimana bisa menguatkan bisa juga menghancurkan... Jatuh cinta denganmu adalah hal yg mudah. Tapi untuk tetap mencintaimu perlu usaha keras... Ladies, kecantikan fisik hanya akan mendapat perhatian dari mata, tetapi kecantikan kepribadian akan mendapat perhatian dari hati. Jangan kembali pada dia yg telah buatmu terluka, hanya karena kamu tak sabar menunggu dia yg mampu buatmu bahagia. Dalam cinta, kamu tak perlu MENCARI orang yang tepat, tapi yang kamu perlukan adalah MENJADI orang yang tepat bagi dia yang kamu cinta. Jika kamu tak mau belajar mencinta, maka kamu nanti akan terbiasa membenci. Dan, suatu saat kamu akan bingung membedakan keduanya. *=
Cinta Itu Indah
09.46.00

Cinta Itu Indah

Post : Yan Christian Warinussy
Appalling’ Papuan human rights record has worsened in past decade, says advocate. The rights to freedom of expression and freedom of speech in the Land of Papuahave worsened in the past 10 years as a result of the repressive situation caused by the government of the Republic of Indonesia, both systematically and well as structurally. This is the result of the repressive activities of the security  forces, the Polri (police) and the TNI (army).

This is what happened  when the security forces attacked people after the closing session of the Third Papuan People’s Congress  in October 2011 in Jayapura as well as the attacks by the security forces against peaceful demonstrators on 6 June 1998 near the Water Tower in Biak.  As for structural violations, the Indonesian government has made use of a number of regulations by force to prevent ordinary people from publicly expressing their opinions regarding the political situation and the injustices experienced by Papuans as a result of the developmental activities that are now occurring. 

For example, the government used articles 106,108 and 110 of the law on procedural matters, that is to say the Penal Code, to punish  every action undertaken peacefully by Papuans to draw attention to the lack of social justice being experienced by Papuan civilians. Take for instance, the Aimas case on 30 April 2013 when Isak Kalaibin  and six colleagues  were charged with treason in Sorong as a result of which Apotos Sewa and a number of his colleagues were subjected to questioning non-stop for twelve hours  without being accompanied by lawyers. and they were then ordered  to report themselves regularly to the authorities. There was also the case of the abuse by two women police  officers of three women of the Mbaham Mata Tribe on 15 August 2013

Lack of Freedom 
(Executive director of the human rights organisation LP3BH)
All these cases are evidence  of the lack of freedom of expression which is being experienced structurally and systematically by Papuan people. All this has been happening as the result of lack of information everywhere about the situation in Papua. As a senior lawyer and defender of human rights in the Land of Papua, I call on the Indonesian government to recognise that the human rights situation in Papua is quite appalling. 
And the longer this situation continues, political awareness  will grow within the community as well as an awareness across the world that the Indonesian government should respect the rule of law and democracy – the basic rights that are universally recognised. 
Human Rights of West Papua
09.38.00

Human Rights of West Papua

Dok. Makewa Pigai (Ekonomi Owaada)
Pemberdayaan Ekonomi Owaada
Oleh : Benny Makewa Pigai, SE

Kita semua melalui orang tua bahwa Agama dan Pemerintah masuk ke daerah Pegunugan Tengah Paniai, melalui dan diatas nilai-nilai luhur social dan ekonomi, dia hadir diatas nilai itu dan berkembang diatas, dan kita juga dibentuk diatas itu.  Tetapi mengapa nilai-nilai itu hancur salah satu penyebab adalah hancurnya nilai-nilai budaya dan juga ada penyebab-penyebab lain. Penyebab itu antara lain datang dari dalam dan juga ada yang datang dari dalam masyarakat.Masalah-masalah yang menyebabkan adanya hambatan dalam dan juga dari luar, karena ada masalah yang kami ciptakan sendiri oleh kita untuk menghancurkan jati diri kita sendiri, dan juga ada hal yang datang dari luar. Sejak Papua bergabung dengan Indonesia, daerah ini diatur dengan pola ekonomi yang diatur oleh Soekarno, ia membuka PD.Irian Bakti, masyarakat menerima karena masuknya melalui pola yang pernah dipakai oleh Belanda, dimana pada saat itu masyarakata pergi membeli barang di tempat PD.Irian Bakti tersebut hal ini merupakan upaya sadar Presiden Soekarno agar masyarakat menerima ekonomi Pancasila, tetapi model ekonomi ini memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk dapat mendirikan CV/PT dan Koperasi, hal ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bersaing secara tidak sehat, hal ini membuat orang Papua lumpuh, tidak dapat berjalan secara ekonomi. 
Yang kedua, trauma DOM (Daerah Operasai Militer) di Paniai, karena adanya upaya penyisiran terhadap TPN/OPM oleh ABRI, maka terkadang membuat menjadi takut untuk bekerja di kebunnya, karena takut akan dipukul atau di interogasi, yang ketiga, Dalam Pemerintah Suharto, rencana Pembangunan 25 tahun diharapkan masyarakat akan mencapai masyarakat tinggal landas, tetapi kenyataannya hanya janji-janji palsu, pada akhirnya pada tahun 1998, beliau lengser dari jabatannya yang berikutnya kita punya pejabat asli Papua juga mempunyai sifat seperti itu, kita punya pejabat Papua tetapi mereka berhati Jawa, Batak, dan berhati orang lain.

Pada waktu pemerintahan Gubernur Fredi Numberi, beliau bertekat membangun birokrasi semua adalah orang Papua, tetapi tidak dilakukan. Sekarang pada masa kepemimpinan Gunernir Barnabas Suebu, dengan konsep membangun Yamoye Tabir Papua'ns Baru apapun model Pemberdayaan dipakai kemiskinan akan berjalan terus, tetapi kalau Suebu (Gubernur) ingin membangun/memberdayakan masyarakat Mee maka harus menggunakan konsep Pemberdayaan Ekonomi Owaada dan kalau untuk membangun orang mari menggunakan ekonomi nduni atau wamuja untuk membangun orang moni, kalau membangun orang dani dengan pola ekonomi pilamo.

Kalau dilihat program TURKAM Gubernur Bas Suebu itu hanya janji-janji palsu, 100t- juta yang diberikan tidak akan memberikan hasil yang sangat berartu. Pada masa kepemimpinan Yannuarius Douw dengan motto Aweta Ko Enaa Agapida, pada masa itu beliau tidak pernah memberdayakan Lembaga Adat, karena hal-hal ini harus dibicarakan oleh lembaga adat tetapi berhasil menyiapkan kader. Pada jaman ini kami berada pada era kepemimpinan dengan visi Menuju Paniai Baru, sekarang menjadi pertanyaan bahwa Aweta Ko Enaa Agapida dan Paniai Baru ini untuk siapa? Dalam situasi seperti ini kita diperhadapkan pada suatu situasi dimana kita mau memberdayakan masyarakat dengan pola budaya, agar membangun dirinya sendiri, dengan birokrasi yang dipenuhi oleh orang-orang yang bukan asli Paniai dan tidak memahami budaya Paniai. Orang Paniai sedang diberikan makan oleh saudara-saudara pendatang, kita diberi ikan, sayur, dll dari mereka yang datang, telah menjadi tuan rumah di Paniai. Sedangkan kita yang asli menjadi tamu dirumah kita sendiri.

Oleh karena itu kita bicarakan tentang pemberdayaan masyarakat, jika kita mau mengembangkan masyarakat maka haruslah dimulai dari dan diatas budayanya, seorang Filsuf dari komunis pernah berkata jika ingin menghancurkan sebuah bangsa maka hancurkan dulu budayanya. Masalah-masalah sedang terjadi karena kita telah lupa dengan budaya kita sendiri, saat ini kita sedang dalam krisis hidup. Mari kita lihat gerakan ekonomi pendatang yang selalu kita lihat mereka berhasil. Hal yang pertama, harus kita pikirkan sekarang ini kami berada pada posisi apa? Kita harus jujur bahwa selama ini kami sedang terkurung tetapi kami tidak bisa tinggal diam begitu saja, tetapi kami harus mencari tahu bagaimana caranya agar kami dapat keluar dari kurungan ini.

Pemberdayaan Masyarakat haruslah dibuat sebaik mungkin agar dapat menjadi berkat bagi masyarakat bukan menjadi kutukan bagi masyarakat. Dalam melakukan Pemberdayaan Masyarakat terdapat juga gerakan-gerakan yang menghambat:

a). Membanding usaha-usaha milik masyarakat pribumi, ada beberapa kios dihancur oleh masyarakat yang dibayar oleh pihak lain.
b). Masyarakat dihinabobokan dengan beras JPS. JPS itu baik, tetapi membuat orang jadi malas kerja, BBM.
c). Tanah-tanah dikampung banyak tumbuh rumput.
d). Pegawai pribumi jika membuat cros selalu dikatakan korupsi, Pejabat ini cari uang, dengan ini kita sedang saling menjatuhkan.
e). Kami disebut sebagai buaya-buaya hidup, kami membeli yang terbaik, penyetor yang terbaik, tetapi kami disebut buaya-buaya hidup, karena kami membeli dan konsumsi ayam potong. Kedepan apa yang harus kita buat agar kami disebut buaya-buaya hidup.
f). Banyak saudara kita yang membangun istana di Paniai dengan menguasai perekonomian dan perdagangan, sedang kita hanya buat saling menjatuhkan antara satu orang dengan orang lain.
g). Kita orang Paniai adalah seorang penjual yang sangat murah hati ditanah Papua, kalau pedagang asli menjual saudara-saudara pendatang tidak membeli, mereka mendatangkan sayur dari luar Paniai, ini suatu cara penjajahan ekonomi karena tidak laku mereka bawah pulang nota. Ada juga masyarakat kalau ditawar oleh sesama orang Paniai mereka tidak mau tetapi, kalau ditawar oleh saudara lain mereka dengan terbuka akan memberinya.

Orang Paniai menindas orang Paniai masalah yang umum terkait dengan ekonomi di Paniai adalah jaring penghubung itu bolong, sehingga masuk ke jaring pendatang, jaring yang saya maksudkan adalah Usaha Ekonomi karena tidak ada Usaha Ekonomi maka uang yang beredar tidak tertangkap baik oleh masyarakat tetapi oleh pendatang. Dengan kondisi seperti ini apa yang kita bisa berbuat untuk hidup kita, kita tidak bisa berbuat banyak tetapi kita kembali kepada Emawa/Nduni/Ndone karena ditempat ini menurut orang tua berfikir merencanakan dan melaksanakan segala aspek kehidupan.

Sekarang bagaimana kita mengangkat pembangunan yang berpola budaya? Pada tahun 2005 kami telah menawarkan pola Ekonomi Owaada dalam pmerintah Paniai, tetapi sekarang tidak jalan tetapi syukur karena Gereja Katholik sudah mengangkat pikiran itu melalui Musyawarah Pastoral (MUSPAS) diWagethe dan ISSP sedang mengangkat pemberdayaan Owaada. Pola ini akan menjadi pola pemberdayaan masyarakat Paniai/model Pemberdayaan akar rumput pola ini langsung kepada pemberdayaan ekonomi keluarga, karena menanami bunga-bunga hidup, sehingga pola ini bisa menjadi pola Pemberdayaan Papua secara umum, karena sudah ada dua lembaga telah mengangkat, kalau ini kita kembangkan menjadi Lembaga Ekonomi Rakyat (LER), sama seperti dahulu dibuat oleh Indonesia dengan pola koperasi.

Pengembangan Owaada dan Wamuja haruslah menjadi pilihan untuk Pemberdayaan Ekonomi masyarakat, pemberdayaan itu haruslah dilakukan oleh sebuah lembaga yang menerapkan SISTEM SIMPAN PINJAM. Pola simpan pinjam ini masyarakat meminjam kepada kelompok sebesar Rp.100.000 dengan bunga Rp.20.000 dan digunakan sesuai dengan kebutuhan: memelihara ayam, buat kebun, atau apa saja dengan itu dia membangun Owaadanya, dia bangun kebunnya, bangun Firdaus kecil dirumahnya, kita harus tahu tidak ada suku lain yang sama seperti suku Mee/Ekagi.
Firdaus yang dulu dikenal itu ada di Owaada, oleh karena itu Owaada adalah Firdaus yang kecil bagi masing-masing keluarga. Disitu Allah Hadir untuk manusia, sehingga wajar kalau sekarang cara berfikir kita tidak seperti dulu karena tempat mengambil/fikiran sudah tidak ada, Firdaus kecil atau Owaada sudah tidak ada, ekonomi hancur karena Owaada tidak ada, karena kita harus bangun Owaada dikeluarga kita masing-masing, kalau kita bisa bangun maka kita bisa menjadi tuan dikampung kita sendiri. Hal ini kalau tidak dilakukan akan menjadi kegagalan dari Lembaga Adat, Agama dan Pemerintah dalam memberdayakan masyarakatnya. 

Dalam rangka Pemberdayaan maka pemerintah berkewajiban untuk memberdayakan gereja dan lembaga adat dengan memberikan dana secukupnya untuk sekolah ISSP siap untuk memberikan pendampingnya yang secukupnya sehingga tercapainya konsep antara Gereja, Adat dan Pemerintah dalam rangka Pemberdayaan ekonomi Rakyat berpola Owaada/Waluja, disitulah dapat diangkat budaya kerja yang benar, tepat sasaran dan tepat guna, karena kami ditempatkan oleh Tuhan ditempat yang bergunung-gunung ini untuk bekerja, tetapi budaya kerja sudah luntur. (MKW-PANIAI)
Masyarakat Berpola Ekonomi Owaada
05.31.00

Masyarakat Berpola Ekonomi Owaada

Senin, 09 Maret 2015

Post : Beny Giay Saat Bedah Buku di Paniai
JAYAPURA (PAPUA) - Ketua Sinode Gereja Kingmi di Tanah Papua, Pendeta Dr.Benny Giay mengungkapkan, pengalaman kelam orang Papua semenjak proses integrasi ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bakal terus berlanjut. Ada kesan umum, selama ini tidak ada itikad baik Indonesia terhadap Papua.

“Suara rakyat kampung selalu menggema itu karena atas dasar pengalaman. Jadi, kalau ikuti dan renungkan kenyataan yang ada, ternyata benar pemerintah negara ini tra mau kita berkembang,” ujarnya di sela-sela launching buku berjudul "Ekonomi Owaada" di Kampus Institut Sosial dan Studi Pastoral (ISSP) Zakheus Pakage, Paniai, Sabtu (14/01/2012).

“Semua kebijakan yang Jakarta bikin dan turunkan di Papua, baik di atas kertas, tetapi dalam realisasinya? Kita lihat tidak ada yang berhasil. Peraturan dan kebijakannya selalu tumpang tindih, ini tandanya bahwa dorang bikin kacau Papua. Belum lagi pendekatan militer yang terus diterapkan, lama-lama orang Papua habis,” kata Benny.
Menurut Benny, niat busuk itu sudah terbaca. Otonomi Khusus (Otsus) sebagai respon terhadap menguatnya aspirasi Papua Merdeka, tapi hasilnya kan tidak dirasakan, implementasinya tidak berhasil. "Sekarang dorang munculkan Uni Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B). Ini binatang apalagi yang Jakarta mau terapkan di Papua?,” tanyanya. Kata Benny, ia dan beberapa petinggi gereja di tanah Papua baru-baru ini telah menyampaikan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbagai persoalan krusial serta apa mau orang Papua.

Menurut Benny, hal itu bagian dari suara kenabian, menyuarakan keluh kesah dan jeritan umat Tuhan di tanah Papua. Tak bisa disangkal lagi, kata Benny, orang Papua terus “diserang” dari berbagai sudut. “Di bidang ekonomi, misalnya, kita sudah terjajah diatas negeri kaya raya ini," katanya. Satu pekerjaan penting yang kita lakukan, kata Benny, adalah kembali ke kampung, ke rumah masing-masing, hidupkan budaya kerja, kembangkan Owaada. Bikin kebun, kasih pagar, buat beden, di situ kita tanam nota (petatas), nomo (keladi), digiyo-napo (sayur hitam), eto (tebu), umbi-umbian seperti dee, momai, apuu, dan lain-lain. "Kalau kita sudah mulai, kita kerja dan tanam, kita bisa hidup dari situ. Ini upaya riil untuk kita putuskan mata rantai ketergantungan pada beras dan semua barang impor dari luar Papua,” kata Benny. Memutus sifat ketergantungan itu, kata Benny, memang agak sulit dalam waktu singkat. Tetapi bagaimana berusaha mencoba dan terus mencoba, adalah baik hasilnya di kemudian hari. “Saya selalu katakan ini, ingatkan sama jemaat bahwa kita harus mandiri," katanya. Untuk mandiri itu tidak bisa berharap pada orang lain, dari pemerintah atau siapapun. "Kita harus kerja, hidup dari jerih payah sendiri, itu jauh lebih puas, rasanya akan tenang. Jadi, ini yang penting untuk kita mulai, dari sekarang,” ungkapnya.

Perubahan dari keluarga
Benny kemudian minta kepada para pendeta agar pewartaan Firman Tuhan harus menyentuh nurani dan kebutuhan umat setempat. Dari Mimbar Gereja umat diajak untuk bekerja, berbuat sesuatu, dan dengan begitu, pasti ada perubahan.
“Berubah untuk menjadi kuat, itu motto kita, akan nyata kalau bisa laksanakan dalam kehidupan sehari-hari, dalam keluarga kita,” pintanya.
Salah satu dosen ISSP Paniai, Benny Makewa Pigai, menilai ajakan Ketua Sinode Kingmi Papua relevan dengan konsep pemikiran dalam bukunya yang baru saja diluncurkan. Buku “Ekonomi Owaada Dimulai Dari Halaman Rumah Tiap Keluarga”, katanya.
Setidaknya, kata Makewa, bisa dijadikan acuan dalam melangkah ke depan, membangkitkan budaya kerja di tengah perkembangan jaman modern yang penuh tantangan ini. “Sebagai kajian ilmiah, buku ini setidaknya memberi kontribusi pemikiran akan pentingnya budaya Owaada bagi kita orang Papua, khususnya Suku Mee.”

Bagi Makewa, Owaada adalah budaya Suku Mee. Bagaimana membangun keluarga, masyarakat, pemerintah dan Gereja, dengan berlandaskan Owaada menjadi sangat penting dilakukan di masa kini, dalam menghadapi perubahan jaman. Gerakan Owaada itu sendiri mulai digalakan Gereja Katolik Dekanat Paniai sejak tahun 2005 silam, kemudian diikuti Gereja Kingmi Tanah Papua di Paniai. Ini upaya menyikapi fakta yang dihadapi masyarakat.
“Owaada menjadi satu spiritualitas hidup Suku Mee dalam menghidupkan budaya kerja sebagai solusi tepat saat ini. Ekonomi Owaada harus dimulai dari keluarga kita masing-masing. Memanfaatkan pekarangan rumah secara maksimal agar kebutuhan pangan keluarga tercukupi,” kata mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Paniai yang kini Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nabire.  Ini juga diaminkan Wakil Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Matius Murib, yang didaulat sebagai moderator pada launching buku tersebut. “Penting sekali melestarikan dan menghidupkan nilai-nilai hakiki budaya suku-suku asli di Tanah Papua, apalagi saat ini kita ada di tengah derasnya arus modernisasi.” Matius mencatat, orang Papua selama ini selalu menghadapi berbagai persoalan. Hingga kini banyak kasus pembunuhan. 

Pemenuhan hak-hak warga sipil belum optimal. Negara belum menjamin hak-hak itu. Maka, upaya mempertahankan jati diri dengan segala kearifan luhur adalah sangat urgen dilakukan setiap orang di saat negara dilanda krisis multi dimensi. “Hanya oleh kita sendiri, kita bisa jaga jati diri, jaga kelangsungan hidup kita di negeri kaya ini. Jadi, pegang dan kembangkan budaya luhur kita. Hidup akan terombang-ambing jika kita tidak lestarikan adat dan budaya luhur. Kita akan lapar kalau kita tidak kerja. Bukan hanya kata-kata atau bicara saja, tetapi nilai-nilai yang diwariskan turun temurun itu mesti direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari kita,” tutur Matius. (TabloidJubi)
Pemerintah Indonesia Tidak Ingin Papua Maju
02.42.00

Pemerintah Indonesia Tidak Ingin Papua Maju

Dok. Nabire Papua (Picture)
Status Puisi Bagus 
Tentang Kerinduan Suara Hati
Ben Pigai, Tuesday, November 29, 2013

Saat mataku sudah seperti tak sanggup lagi untuk menatap rona wajah langit biru sudah tidak bisa lagi membaca lenguh rasa yang mengeliat dalam rasa relung jiwa hanya sanggup untuk bisa sejenak terdiam dengan pijar sorot kosong dan membisu mungkin pada saat itulah aku harus bisa untuk dapat menghentikan semua mimpiku membuang jauh setiap keinginan yang terkemas ada dalam bingkai kaca kerinduan menghapus semua jejak ingatan tentang bayang keindahan yang ada pada dirimu untuk dapat menjijing keseimbangan agar dapat menopang segala keluhan rindu hanya bisa menatap arah gundah dengan kecap lidah yang terasa kian terasa kaku namun perlu engkau tahu bahwa rasa cinta ini tetaplah indah untuk kau bisa miliki meski pun nanti raga ini akan terkubur bumi dan menjadi lebur terbakar bara api.

 Jangan lagi kau tetapi ko,,!!
Aku lihat indah awan biru di balut kabut pagi,mentari juga dengan riang  memperlihatkan dirinya, namun. Aku masih mencari sesuatu yang belum, muncul dan melihatkan getar rindunya. Suara dimanakah suara hati ku bersembunyi adakah dia masih berselindung d sebalik selimut tebal, masih merajut mimpi yang tak berkesudahan. Bangunlah hadirlah suara hati q menunggu mu dengan kopi hangat bersulam kasih...emm.

Nah di birunya langit, karna tiadalah akan kau 
temukan kepudaran warna dan selalu tetaplah adanya. Tak perlu lagi tuk kau eja membaca, karna memang masihlah tetap tulisnya..dengarkan dan rasakanlah selalu rindupun masih membungkus naluriku, rasakan betapa hebat kemelut rasa ingin jumpa yang terus bergulir di hati embalutku..menjeratku,..dimasa pagi ataupun senja,akupun begitu tak kuasa menanggung ini semua..hingga senyumpun kini tak lagi terhias hanya kerinduan yang tiada terlampias.

Kicau hati kala tersendiri, usik nestapa 
tak kian berlalu pergi. Percayalah...aku kan selalu di sini agar, rindumu slalu dapat tercumbui. Salam rindumu yang ternanti di hati.
Kerinduan Suara Hati
02.28.00

Kerinduan Suara Hati


1 . A smile makes us more attractive
We will always be attracted to people who are always smiling . People are always smiling has its own charm . Facial wrinkles, frown , keep people away from us , but instead a smile can make them interested.
2 . Smile change our mood
When we feel down fall or try to smile . Maybe our mood will change for the better .
3 . A smile can stimulate others smile
When we smile at someone else , then that person will reciprocate with a smile too.
4 . A smile can reduce stress
If signs of stress attack you , then your face so bad to look at, as soon as possible to smile because a smile helps prevent the impression that we actually are stressed , tired or feeling down .
5 . A smile increases the immune system ( immune ) body
A smile can help the body 's immune work in order to work properly . When you smile , immune function improves chances You become more relaxed .
6 . Smile lowers blood pressure
When you smile, your blood pressure will decrease . If you do not believe , you should try it yourself , if you have a blood pressure measuring device at home .
7 . Smile issued endorphins ( natural painkillers ) and serotonin
Several studies have shown that a smile can stimulate spending endorphins , natural pain reliever , as well as serotonin . A smile is a natural medicine .
8 . A smile can lather your face and make you look younger
The muscles used to smile come to make you look younger . If you want something different , then give your smile all day , then you 'll look younger and feel better . Because it can Eliminate Acne too.
9 . A smile makes you look successful
People who smile look more confident in living his life . Try to smile when you have a meeting and when there is an appointment . Co-workers , friends , the people closest to you will feel something different and successful .
10 . A smile makes you stay positive
Smile ! And now try to think of something negative without stop smiling . Sulitkan ? Because when you smile the smile of the body sends a signal to you that your life is currently fine .
You then stay away from depression , stress and anxiety with the words of " smile " , of course with a smile in place and provide the right atmosphere . If excessive , then other people will think you 're crazy .

Let's Smile
10 BENEFITS OF SMILES: IN THIS LIFE
02.19.00

10 BENEFITS OF SMILES: IN THIS LIFE


CAN you imagine where the soldiers during the war would not be happy given the command, " You must go back to the house and stayed some time with his wife and family"!

A soldier in the time of King David of Israel received such an order. Uriah the Hittite called directly by the king and encouraged to return home. However, Uriah refused to go home. When asked about his odd behavior, Uriah answered that the ark of the covenant, which symbolizes the presence of God, and Israeli troops are on the battlefield. " And I, " he said, "I go to my house to eat and drink and sleep with my wife? "For Uriah, this action can not be justified at a critical time like it. - 2 Samuel 11:8-11.

Uriah action raises important questions, because we too are living in a time of war. A war that was raging not like the kind of war that has been fought for the nations of the world. This war made ​​the second world war seem meaninglesd , and have been involved in this war. The level of risk is huge, deadly enemy. In this war, there are no bullets fired, no bombs were dropped, but no less powerful war strategy.

Prior to taking up arms, you must know whether this war is morally right and what you stand for. Is this battle comparable to the sacrifice ? The purpose of this unique battle clarified by the apostle Paul in his letter to Timothy, " Fight the good fight of faith. "Yes, in this war you have to maintain, not a fortress, but " faith" - all Christian truths revealed in the Bible. Obviously, you have to believe in "faith" is absolutely in order to fight him and menang. - 1 Timothy 6:12.

  
However, in the incredible struggle today, there is more that you need - a friend. During the war, the strong bonds of friendship established while fellow fighters of encouragement and reciprocal protection , sometimes even save each other from death. Although valuable friends indeed, to survive this fight, you do not need companionship other than by Jehovah himself. That is why Paul ends his list of spiritual armor with these words, "As with every form of prayer and supplication, pray at every opportunity continue with the spirit . " - Ephesians 6:18.


We are happy to be with a close friend. We strive to set aside time to be with him. By regularly speaking to Jehovah in prayer, He becomes real to us, a reliable friend. The disciple James encourages us, " Draw near to God and he will draw near to you. " - James 4:8 .

Tactics - Tactics Enemy Wrestled with this world can sometimes be likened to walking through the fields that disebari landmines. Attacks can come from all directions, and the enemy tries to attack you when you are not ready. However, rest assured that Jehovah has provided all the protection you butuhkan. - 1 Corinthians 10:13.

The enemy may direct aim at attacking the fundamental truths of the Bible to your faith. Apostates may use slippery words, flattery, and the reasoning is misguided to try to beat you . However, people do not care about the apostate brother 's welfar . Proverbs 11:9 states, 

With his mouth, the apostate destroy each other, but with the knowledge, the righteous to be saved. "It is wrong to think that you need to listen to apostates or read their writing to prove the fallacy of their arguments. Their reasoning is misguided and toxic and can lead to spiritual danger can contaminate your faith like gangrene that spreads rapidly. ( 2 Timothy 2:16, 17 ) 

In contrast, the response imitate God against apostasy. Job said of Jehovah, " To the apostate before he will not come. " - Job 13:16.

The enemy may try a different tactic, which has been quite successful. If a force is being lined up to be lured to disband to pursue behavior that is obscene and immoral, it can lead to chaos.
Worldly entertainment, such as movies and television shows are immoral as well as illegal music, is an effective bait. Some people argue that they can watch the scene amoral or immoral read literature without being affected. However, a man, who regularly watched films containing scenes overtly sexual , honestly admits , "You never forget the scenes, the more you think about it, the more you desire to do what you see . . . The film makes you think that you are really missing a good opportunity. 

"Is it worth the risk of injury as a result of this covert attack ?
Another missile weaponry in the ranks of the enemy is the appeal of materialism.This danger can be difficult to see because we all have material needs. We need homes, food, and clothing, and it never hurts to have good stuff. The danger lies in one's viewpoint. Money can be more important than spiritual matters. We could be lovers of money. We should remind ourselves of the limitations of the benefits of property. Possessions is ephemeral, while the spiritual wealth last for lamanya. - Matthew 6:19, 20.
If an army has a low moral strength, chances to win go down. "Are you discouraged in the day of trouble ? Your power will be less. "( Proverbs 24:10 ) Feeling 

Discouraged is the weapon that has been used effectively Satan. Wearing a" helmet the hope of salvation" will help you fight discouragement. ( 1 Thessalonians 5:8 ) 

Strive to keep expectations as strong brother Abraham expectations . When asked to offer his only son, Isaac, as a sacrifice, Abraham did not hesitate. He believed that God would fulfill His promise to bless all nations through his offspring and that God could raise Isaac from the dead if necessary in order to fulfill the promise of it. - Hebrews 11:17-19.

Never Stop Fighting Some people who have long struggled with the brave may get tired so do not fight with the same vigilance. Exemplary Uriah, who is mentioned at the beginning of this article, can help us all to exert a struggle to maintain the right perspective. Many fellow Christian knight we must persevere withstand shortages, threatened danger, or suffering from cold and hunger. Like Uriah, we do not want to think about all the comfort that we can enjoy now or succumb to the desire to lead a comfortable life. We want to stay together global forces Jehovah made ​​up of fighters loyal and continue to fight until we can enjoy the amazing blessings provided for us. - Hebrews 10:32-34.

It is dangerous to let our vigilance relaxes, may think that the final attack is still far in the future. Examples of King David stressed the danger. For some reason, he was not with his troops on the battlefield. As a result, David committed a serious sin that caused him distress and suffering for the rest hidupnya. - 2 Samuel 12:10-14.

Is vain to take part in this struggle, the battle facing difficulty, persevere withstand ridicule and reject the worldly pleasures that smells immoral ? The people who succeed in this fight agree that what the world can offer so look attractive, sparkling like tinfoil, but if observed closely, the new look is a low value. ( Philippians 3:8 ).

In addition, often times the fun ended with heartache and disappointment.
Christians in the spiritual struggle to enjoy an intimate friendship with true friends, a clean conscience, and a wonderful hope. Christians are anointed with the spirit of looking forward immortal heavenly life with Christ Jesus. ( 1 Corinthians 15:54 ) 

The majority of Christian fighter expect perfect human life in a paradise on earth. Surely, such a gift is worth any sacrifice. And, unlike earthly wars, our victory in this struggle is assured as long as we remain faithful. ( Hebrews 11:1 )

However, the final result for the system under the control of Satan is the destruction total. - 2 Peter 3:10.

As you continue to fight in this battle , remember the words of Jesus, "Take courage ! I have conquered the world. "( John 16:33 )

He conquered it by continuing to be vigilant and maintain integrity under temptation. We can do the same.
Fight the Good fight of Faith
02.14.00

Fight the Good fight of Faith

                                                                                   
Post : 25/12/2014 "IPMAPAN" Yogyakarta
Persahabatan - Dalam persahabatan yang paling dibutuhkan adalah kedekatan emosional antara masing-masing individu sehingga menghasilkan pengertian pengokoh ikatan persahabatan. Untuk memupuk kedekatan emosional itulah kita harus sering melakukan berbagai macam kegiatan yang positif bersama sahabat kita, seperti menonton film favorit, memasak juga mungkin berkebun. 

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, ada beberapa treathment yang dibutuhkan guna memupuk persahabatan yakni mengingat hari-hari spesial persahabatan anda, dan jangan lupa memberikan sesuatu di hari psesial tersebut. Bukan pemberian yang mahal, karena apapun pemberiannya sahabat kita pasti akan menghargainya. Cerpen Persahabatan bisa menjadi salah satu contoh pemberian sederhana yang cukup menyentuh. Anda bisa menuangkan pengalaman pribadi anda bersama sahabat ke dalam kata-kata indah yang akan membuat sahabat ansa semakin menyayangi anda.

Tetapi memang Kata Persahabatan bukan sesuatu yang mudah untuk dibuat, karena tidak semua orang berbakat memainkan kata-kata. Untuk anda yang memang tidak terlalu berbakat membuat cerpen anda tisak perlu susah-susah memikirkan dari mana anda akan mendapatkan cerpen, karena kami datang sebagai penyelamat anda.:

Sahabat bukan mereka yang menghampirimu ketika butuh, namun mereka yg tetap bersamamu ketika seluruh dunia menjauh. Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. 

Semoga Kata-Kata Persahabatan di atas bermanfaat untuk terus memupuk jalinan kasih antara anda dan para sahabat. LIKE dan SHARE agar cerpen persahabatan di atas dapat dinikmati oleh semua orang, terutama untuk selalu membahagiakan sahabatnya.

The Most Touching Friendship
Persahabatan Paling Menyentuh
02.11.00

Persahabatan Paling Menyentuh

Post : Uwodege - Paniai Barat
"Hati Seindah Purnama"

Diciptakan Seorang Insan
Lembut hati tak redup pandang pabila berkata. Seluruh alam akan menyaksikan kesyahduan. Bagai tersentuh rasa percaya. Jika terdengar. Aduhai.

Telah Jauh Berkelana Entah Dimana
Tak rasa hanya kuntum kasihnya
Khabar itu merelakan perjalanannya
Ada jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakar.

Biar Ranjau Bertaburan
Telah mekar hati seindah purnama
Dipupuk segala rajuk
Sepi rindu adakala meracun iman.


Kadang teringat tempat tinggalku di pegunungan Papua semogah rinduhku ini hilang tampa kenangan yang akan aku  lalui di tempat tinggal ku di Paniai khususnya kampung halamanku Totiyo
ANAK GUNUNG
02.06.00

ANAK GUNUNG

Post : My life
Suara Kehidupan (SK) : adalah sebuah Pelayanan apostolik  dengan sebuah pesan kehidupan yang disampaikan kepada generasi untuk membawa mereka menemukan anugerah kehidupan yang disediakan Bapa bagi setiap anak manusia.

Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena itu Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan. (Lukas 12:32)
Kehadiran kembali dimensi Kerajaan Sorga akan mengalirkan  kuasa kebenaran dan kasihNya yang memulihkan, membawa kehidupan dan membawa setiap mereka untuk menemukan tujuan dan makna hidup yang sejati.
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
(Roma 14:17)

Ia lahir dari sebuah beban membagikan  Berita Kehidupan melalui prinsip prinsip kehidupan yang ada dalam firmanNya. Sebagaimana air yang hidup yang mengalir dari tahtaNya, demikian halnya dengan berita kehidupan yang dialirkan di banyak tempat baik melalui pemberitaan Firman di kebaktian, camp, school of Life, Media radio, buku dan kaset.
Kami percaya di mana berita kehidupanNya dialirkan di sana akan membawa pemulihan, kehidupan dan membawa setiap orang untuk menemukan tujuan dan makna hidupnya.
                             
  "Sounds of life will entertain you while you are still on this earth, the sound of life is a weapon in this life because this life sounds you will smile in everything you are going through" 
GREETINGS VOICE CHILDREN MOUNTAIN WEST PAPUA"
SUARA KEHIDUPAN
02.00.00

SUARA KEHIDUPAN